Berasal dari Bogor, Baim (Bass), N’Dar (Drumer), Ale (Gitar), Tria (Gitar), Yopie (Vocal) menggabungkan cita-cita untuk berkarya dengan sebuah Band yang bernama "ALCA", tepatnya 17 April 2005.
Dengan prinsip saling membutuhkan, "ALCA" berjalan walau dengan segala kekurangan, dimana Baim (harus menjual cincin mamahnya), Ale (menjual speaker kesayangannya), N’dar (banting tulang menjadi sopir angkutan umum), Tria (rela berjualan bensin eceran), Yopie (Harus menjadi pengamen), untuk merekam sebuah lagu "ALCA" yakni sebagai demo Hits, setelah terkumpul jumlah uang yang di butuhkan sekitar 400 ribu rupiah.
"ALCA" bergegas menuju sebuah studio di bilangan kota Bogor, dengan bekal uang yang pas-pasan, "ALCA" tak pantang menyerah, mereka berinisiatif membawa bekal makanan dari rumah yang seadanya (layaknya petani ke sawah membawa perbekalan makan), untuk rekaman demo yang memakan waktu 6 jam /1 shift.
Rasa bahagia atas restu orang tua, sampai akhirnya lagu yang "ALCA" demo tersebut menjadi lagu favorite untuk orang-orang terdekat, di radio lokalan di kota Bogor menjadi Top Request (Request ter-favorite/terbanyak saat itu). Dengan inilah motivasi semakin bertambah walaupun selalu ada kendala yang harus dilalui, namun "ALCA" (Aliran Cai/Bahasa Sunda) tetap berjalan dan terus berjuang untuk mencapai cita-cita.
Sampai satu titik dimana Yopie, sang vocalis, harus meninggalkan "ALCA" dikarenakan kebutuhan ekonomi, yang memaksa Yopie untuk bekerja di luar kota. Tapi "ALCA" tidak patah semangat, dengan komposisi seadanya tanpa sang vocalis, "ALCA" terus berjalan walaupun dengan 4 orang, dan untuk menutupi kekurangan posisi personil, N’dar (Drumer) dengan rasa berat hati dia rela beralih posisi menjadi vocalist dengan motivasi "Ayo ALCA pasti Bisa". Untuk mengganti posisi N’dar pada drum, Dedi dengan rasa satu keinginan bergabung bersama "ALCA" dan akhirnya mengisi posisi drum di "ALCA". Awak "ALCA" pun semakin lengkap dengan hadirnya Fei pada Keyboard. "ALCA" kembali berkarya !.
Satu anugerah saat Ale (gitaris), diberikan kepercayaan pinjaman sebuah komputer Pentium III oleh saudaranya dengan bersikeras sarana itu bisa dimanfaatkan untuk merekam lagu-lagu karya "ALCA". Walaupun komputer itu tak memadai untuk sarana recording, tetapi dengan semangat dan keinginan "ALCA" untuk maju proses recording tetap berjalan.
"ALCA" belajar, belajar, dan terus belajar, terutama tentang Recording. Meskipun "ALCA" harus pinjam meminjam berbagai alat untuk keperluan home recording tersebut, dimana kualitas hasil home recording yang kurang maksimal dikarenakan segi sarana yang tak memadai.
Tujuan "ALCA" berikutnya adalah mengirim demo lagu tersebut ke stasiun radio juga dengan harapan semoga bisa diterima Major label untuk rekaman sebenarnya, dan dapat diterima serta dinikmati oleh semua kalangan pada umumnya dan khususnya untuk "ALCA" itu sendiri.
Sedikit kisah Perjalanan Sungai (ALCA) yang mempunyai harapan bermuara di samudra biru nan luas, "ALCA" Berjuang.... !!!
